Cangkringan. Semenjak dinihari tadi setidaknya 3 kali hembusan freatik terjadi di Merapi, gunung yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah ini terjadi pada tanggal hari Senin 21 Mei 2018 pukul 1.25 Wib dini hari tadi dengan amplitudo 20 mm dengan tinggi kolom asap mencapai 700 meter, sementara hembusan ke dua terjadi pada pukul 09.38 Wib dengan amplitudo 23 mm, dan hembusan yang ke tiga terjadi pada pukul 17.50 dengan amplitudo 50 mm dengan tinggi kolom asap tidak terpantau berhubung situasi sudah gelap.
“Letusan sore tadi yang terjadi pada pukul 17.50 sebaran abu meliputi Cangkringan, Pakem, Turi sisi utara, sementara untuk menghindari hal yang tidak di inginkan warga 4 dusun yaitu Kalitengah Lor, Kalitengah Kidul, Srunen dan Singlar memilih intuk mengungsi ke tempat yang lebih aman yaitu di balai Desa Glagaharjo yang berjarak 15 km dari dusun Kalitengah Lor yang berjumlah kurang lebih 300 an jiwa terdiri dari kelompok rentan, lansia, balita dan ibu hamil. Untuk kebutuhan logistik sudah disiapkan oleh warga Desa setempat yang bertempat di balai Desa Glagaharjo, Kecamatan CangkrIngan, Kab.Sleman. Himbauan untuk masyarakat yang beraktifitas di luar rumah agar memakai APD seperti masker, kacamata, penutup kepala dan jaket. Meskipun 3 kali mengalami erupsi freatik namun kami tekankan bahwa status Merapi masih normal dan kawasan wisata aman di kunjungi”, kata Makwan, STP., MT. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman di Pusdalops BPBD Kabupaten Sleman. (Tri)