SLEMAN – BPBD Sleman menjadi narasumber utama dalam acara Presentasi Hasil Pelatihan Manajemen Bencana yang diadakan oleh BKPP Sleman pada Senin (23/09/2024). Acara penyampaian materi diawali oleh Agaton Sulistyanto, ST, Analis Kebencanaan Ahli Muda BPBD Sleman, yang menyampaikan dasar-dasar manajemen bencana. Dilanjutkan oleh Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Makwan, S.TP, MT, yang memaparkan strategi mitigasi dan manajemen risiko bencana. Dalam acara tersebut, dipandu oleh Lastra, S.IP, M.Si, Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian BPBD Sleman, sebagai moderator.
Dalam penyampaian materi yang pertama, Agaton membagikan materi yang diperoleh dari diklat di BPBD Jember pada tahun 2023. Ia juga menyampaikan potensi bencana yang ada di daerah Sleman, termasuk ancaman dari erupsi Gunung Merapi, gempa bumi, risiko angin kencang, dan sebagainya. Ia menekankan pentingnya pemahaman dasar dalam manajemen bencana sebagai langkah awal dalam menghadapi situasi darurat, serta perlunya koordinasi yang baik antara instansi pemerintah dan masyarakat.
Dalam penyampaian materi yang kedua, Makwan sebagai narasumber utama melanjutkan dengan menjelaskan secara detail mengenai potensi bencana di Sleman, asal mula bencana terjadi, dan langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil. Ia menguraikan strategi mitigasi yang mencakup identifikasi potensi bahaya, pengembangan infrastruktur yang tahan bencana, serta edukasi masyarakat jika terjadi bencana. Menurut Makwan, kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang bencana sangat penting untuk mengurangi risiko dan dampaknya.
Acara ini diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif, di mana peserta memiliki kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan narasumber mengenai tantangan dan solusi dalam manajemen bencana di wilayah Sleman. Sebagai moderator Lastra memandu diskusi ini untuk memastikan semua pertanyaan dapat terjawab dengan baik.
Dengan adanya kegiatan ini, BPBD Sleman berharap para pegawai pemerintah semakin siap dalam menghadapi potensi bencana di masa depan dan dapat menyebarluaskan pengetahuan tersebut kepada masyarakat luas, menciptakan budaya kesiapsiagaan yang lebih baik di wilayah Sleman.
(Magang)